Kediri - Persik Kediri harus kembali menelan pil pahit, terkait izin menggelar pertandingan di kandang. Laga melawan Persebaya Surabaya yang direncanakan pada Kamis (29/4/2010) mendatang dipastikan tidak bisa dilaksanakan di Stadion Brawijaya, setelah aparat kepolisian tidak memberikan lampu hijau.
"Suratnya kami terima tadi malam. Isinya jelas melarang, karena disebutkan kami diminta mencari tempat lain untuk menggelar pertandingan melawan Persebaya Surabaya," kata Ketua Panpel Persik Bambang Sumarjono, saat ditemui detiksurabaya.com seusai pertandingan melawan Persitara Jakarta Utara, Rabu (21/4/2010).
Dengan keputusan tersebut Bambang mengaku sangat kecewa, karena larangan tersebut disampaikan ditengah persiapan pertandingan yang sudah dimatangkan. Terlebih, Panpel Persik diakuinya sudah memenuhi permintaan kepolisian untuk bisa menjadikan pertandingan berlangsung aman. "Termasuk larangan Bonekmania datang ke Kediri juga kami keluarkan sebagai bentuk keseriusan kami, sebenarnya juga ingin pertandingan berlangsung aman," imbuhnya dengan nada emosi.
Terkait larangan menggelar laga melawan Persebaya, diakui karena sejumlah hal. Diantaranya adanya insiden tawuran saat laga Persik melawan PSBI Blitar di ajang Piala Indonesia, serta anggapan insfrastruktut Stadion Brawijaya tidak memadai.
"Ini kan kontraproduktif. PT.Liga saja mengijinkan kami menggelar laga ISL disini, kenapa kepolisian menganggapnya tidak layak," ungkap Bambang masih dengan nada tinggi.
Atas larangan tersebut Panpel Persik dengan berat hati menerimanya dan tengah mempersiapkan lokasi alternatif. Pilihannya jatuh pada Stadion Manahan Solo dan Maguwoharjo di Sleman, dengan alasan keputusan bersama manajemen.
"Kita punya tradisi baik di 2 stadion itu, dan harapan manajemen itu bisa diulang untuk laga melawan Persebaya. Untuk keputusannya sendiri baru akan kami terima nanti malam, apakah diijinkan atau tidak," pungkas Bambang.
Terpisah Kapolresta Kediri AKBP.Rastra Gunawan membantah telah mengeluarkan larangan pertandingan antara Persik dan Persebaya digelar di Kediri. Menurutnya itu merupakan keputusan bersama, dengan alasan menjaga situasi kondusif.
"Kalau larangan bukan. Tapi polisi kan boleh memberikan masukan, dan itu semalam kami lakukan dalam bentuk surat," ujar Rastra.
Untuk alasan dikeluarkannya keputusan tersebut, diakui mengaca pada sejumlah kerusuhan yang pernah terjadi di Stadion Brawijaya. "Salah satunya kerusuhan yang kemarin terjadi. Itu salah satu, diluar kejadian serupa yang juga sering terjadi," pungkasnya.
Di ajang ISL 2009/2010 larangan menggelar pertandingan di kandang sebelumnya juga sudah dirasakan Persik Kediri, tepatnya saat melawan Arema Indonesia. Berstatus tuan rumah di Stadion Surajaya Lamongan, Persik akhirnya harus tunduk dengan skor 1-2.