Bagaimanakah nasib sodara-sodara kita yang lagi berjuang mencari nafkah di negeri sebrang? Sebenarnya para TKI sendiri yang berniat mencari nafkah bener-bener tidak berbuat heboh akan aman-aman saja. Sebaliknya beberapa aparat yang membuat isu di perbatasan Indonesia Malaysia yang menjadikan amarah Malaysia sendiri.
Bagaimana tidak, bukannya udah dari jaman A sampai dengan Z orang di perbatasan selalu ada mencari pesugihan (red nelayan) itu hal yang lumrah?... mengapa coba saja lihat negara tetangga Singapore, Brunei dan negara tetangga yang berdekatan dengan Malaysia. Yups mereka tak pernah memasalahkan jika kapal nelayan tersangkut di daerahnya. Giliran Indonesia mengapa masalah begitu dibesar-besarkan??
Atau siapa yang mengompori duluan?? Bagaimana sich seharusnya sikap pemerintah cuek saja ato gmana yah??
"Lah simbah malah ngelantur..."
Soal bagaimana nasib para TKI yang terancam hukuman?
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menduga Malaysia lebih sering mengupayakan pemojokan hukum dan bahkan melakukan kriminalisasi terhadap TKI di Malaysia.
Padahal, para TKI belum tentu melakukan kejahatan serius sehingga terancam hukuman mati.
"Para TKI kita selalu menjadi target untuk dipojokkan secara hukum dan dikenai hukum yang berat, sementara perlu dibuktikan apakah TKI melakukan perbuatan kriminal atau tidak," ujarnya melalui surat elektronik dari Lampung, Senin, dalam rangkaian kegiatan safari Ramadhan III BNP2TKI 2010.
Jumhur menyatakan Malaysia cenderung mudah melakukan penangkapan serta menghukum WNI termasuk TKI di sana sehingga kini terdapat kabar bahwa ratusan WNI, termasuk TKI, terancam hukuman mati.
"Saya tidak yakin begitu banyak TKI yang berbuat kriminal, karena itu boleh jadi mereka selalu dikriminalisasi oleh pihak di Malaysia," katanya.
Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur perlu memberi perhatian serius dan melakukan pembelaan hukum untuk membela nasib WNI yang terancam hukuman.
"Harus tegas menangani nasib mereka agar Malaysia tidak seenaknya memperlakukan bangsa kita," kata Jumhur.
Mbahjawa@lihatberita via antara
