Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan untuk tidak memasukan Warisan Dunia Hutan Tropis Sumatra (Tropical Rainforest Heritage of Sumatra / TRHS) pada List of World Heritage in Danger”. Keputusan ini diambil berdasarkan adanya upaya nyata Indonesia dalam perlindungan kawasan tersebut, pada Sidang ke-34 Komite di Brasilia, Brasil
Komite juga mengakui kompleksitas penanganan konservasi TRHS mengingat terdapat persinggungan antara kepentingan konservasi dan pembangunan. Namun demikian, Komite mengharapkan Indonesia untuk menyampaikan laporan “state of conservation” TRHS sebelum 1 Februari 2011, menyiapkan sistem monitoring dengan citra satelit untuk kawasan TRHS tahun 2006-2010 dan memfasilitasi misi monitoring dari Komite Warisan Dunia UNESCO.
Sidang ke-34 Komite Warisan Dunia UNESCO (25 Juli -3 Agustus 2010) dihadiri oleh sekitar 800 delegasi dari 187 negara pihak konvensi UNESCO 1972 tentang Warisan Dunia. Pada pertemuan ini delegasi RI terdiri dari unsur Kementerian Kehutanan, Kemlu (Dit. Sosbud OINB), KBRI Paris, dan KBRI Brasilia. Delegasi RI dipimpin oleh Bapak Sonny Partono, Direktur Konservasi Kawasan, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan.
Pada sidang ke-34 ini telah dibahas 39 nominasi situs untuk dimasukan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, yaitu: 8 warisan alam, 29 warisan budaya dan 2 warisan campuran alam dan budaya. Selain itu Komite juga mengkaji laporan konservasi 147 situs termasuk 31 situs yang berada dalam List of the World Heritage in Danger, yaitu warisan dunia yang terancam rusak antara lain akibat polusi, perkembangan kota, tidak terawat, perang dan bencana alam.
Daftar Warisan Dunia UNESCO saat ini memasukkan 890 situs, terdiri dari 689 situs budaya, 176 situs alam dan 25 situs campuran budaya-alam yang berada di 148 negara. Indonesia memiliki 7 situs yang sudah masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, yaitu Warisan Dunia Hutan Tropis Sumatra (Tropical Rainforest Heritage of Sumatra / TRHS), Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Lorentz, Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Situs Manusia Purba Sangiran. Pada kesempatan tersebut, Delegasi RI menyampaikan laporan kepada Komite tentang kondisi konservasi dua situs yaitu TRHS dan TN Lorentz.
WHC merupakan sebuah komite UNESCO yang bertujuan melindungi warisan budaya dan alam yang memiliki nilai universal sangat tinggi. WHC terdiri dari 21 negara yang dipilih oleh Sidang Umum negara pihak UNESCO Convention Concerning the Protection of the World Cultural and Natural Heritage. Periode tahun ini, negara-negara tersebut adalah Australia, Bahrain, Barbados, Brasil, Kamboja, China, Mesir, Estonia, Ethiopia, Perancis, Irak, Jordania, Mali, Meksiko, Nigeria, Rusia, Afrika Selatan, Swedia, Swiss, Thailand dan Persatuan Emirat Arab.
