Perilaku oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang melakukan kekerasan terhadap anak saat acara peringatan Hari Anak Nasional
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Djoko Suyanto mengaku tidak mengetahui perilaku oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang melakukan kekerasan terhadap anak saat acara peringatan Hari Anak Nasional digelar.
"Wah saya belum tahu ya. ini dari kalian yang bertanya malah. Saya malah belum tahu itu." ucap Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Djoko Suyanto
Seorang anak ditoyor kepalanya oleh salah seorang anggota Paspampres karena dianggap akan menghalangi jalan presiden. Hal itu tak lama setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjanjikan hilangnya kekerasan terhadap anak.
"Wah saya belum tahu ya. ini dari kalian yang bertanya malah. Saya malah belum tahu itu," kata Djoko usai rapat gabungan di DPR RI Jakarta, Jumat 23 Juli 2010.
Namun, meski dirinya merasa belum mengetahui adanya insiden tersebut, panglima menuturkan hal itu akan diserahkan pada pimpinan yang bersangkutan. "Jadi, saya tidak mau komentar itu," tutur Djoko.
Istana Minta Maaf kepada Clara
Meskipun pihak Istana telah membantah kabar yang menyebutkan bahwa salah satu anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) melakukan kekerasan kepada salah satu anak peserta peringatan Hari Anak Nasional, tetapi permintaan maaf tetap disampaikan kepada Clara (9).
Menurut Ketua Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga Clara, sekaligus menyampaikan permintaan maaf. "Pak Julian saya minta langsung menghubungi ibunya Clara, dan beliau sudah menyampaikan permintaan maaf," kata Seto kepada Kompas.com, Jumat (23/7/2010).
Seto juga menyampaikan bahwa staf ahli presiden, Daniel Sparinga, telah menghubunginya, menyampaikan keterkejutan Presiden atas insiden tersebut. "Pak Daniel menyampaikan, Presiden sangat terkejut dan tidak menghendaki cara-cara seperti itu, mohon dilakukan penyelidikan," katanya.
Sebelumnya, seorang anak anggota Persatuan Artis Remaja Cilik Indonesia yang menjadi penampil dalam perayaan Hari Anak Nasional mengaku ditoyor oknum yang diduga Paspampres. Informasi mengenai penoyoran tersebut disampaikan Seto yang mendapatkan laporan langsung dari ibunda Clara.
Tak sampai di situ, saat dihubungi langsung oleh Kompas.com, Julian bahkan mengaku pihaknya menawarkan perawatan dan pengobatan terhadap Clara dengan pembiayaan yang sepenuhnya ditanggung negara.