Harry Purwanto - detikSurabaya
Lumajang - Sejumlah Lembaga Pendidikan Madrasyah Ibtidaiyah dan Pondok Pesantren di Lumajang menjadi korban penipuan. Rata-rata pondok pesantren ini dijanjikan akan dibantu dana ratusan juta rupiah dari Kanwil Kementerian Agama Jatim. Untuk mendapatkan dana itu, mereka diminta untuk mengajukan proposal dan menyetor uang ke rekening fiktif.
"Sudah ada puluhan pondok pesantren dan lembaga pendidikan madrasyah kena tipu akan dapat bantuan yang mengaku kakanwil Jawa Timur," kata Kasi Pemberdayaan Masyrakat dan Masjid, kantor Kementerian Agama Lumajang, Muhammad Mudhofar, pada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Selasa (20/4/2010).
Menurut dia, para penipu untuk menjalankan aksinya, memberitahu melalui telepon dan surat. Bahkan pelaku meminta untuk mengirimkan proposal ke Kanwil Jawa Timur dan mentransfer uang dari Rp 10 juta hingga Rp 25 juta.
"Bahkan ada salah satu pimpinan pondok pesantren tertipu dengan mengirimkan uang Rp 15 juta, dan baru melapor kesini," ungkap Mudhofar.
Bantuan pembangunan untuk lembaga pendidikan dari Kakanwil Jawa Timur, menurut Mudhofar, biasanya melalui kantor Kementerian Agama dan diteruskan penerimanya.
"Banyak kiai pondok pesantren tertipu, dikarenakan mereka tidak mengkonfirmasi ke kantor kementerian sini. jika mendapat bantuan yang tak jelas," jelas MUdhofar.
Rata-rata para pengasuh ponpes Lumajang yang terkena tipu akan mendapat bantuan dana pembangunan dan sudah mengirim uang jutaan rupiah, kebanyakan enggan melapor ke pihak kepolisian.
"Pak Kiai rata-rata malu melapor ke polisi, jika kena tipu orang ngaku Kakanwil Jawa Timur," pungkasnya.