BERITA TERBARU

Perampok di Medan masih punya nyali?

Posted by lihatberita | Pada : 12:10 PM

JAKARTA - Kegagalan tim pemburu bentukan Polda Sumut untuk membekuk komplotan perampok Bank CIMB Niaga Medan, dijadikan cacatan bagi para perampok. Data bahwa sejak 2008 hingga 2010 terjadi 12 kasus perampokan di Medan dan sekitarnya yang belum terungkap, memperpanjang fakta yang dicatat perampok. Pengamat kriminal dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengatakan, dengan sederet catatan itu, para perampok punya kesimpulan bahwa Polda Sumut lemah.

"Inilah yang mendorong perampok masih berani melakukan perampokan, meski polisi menyatakan sedang siaga. Para pelaku sudah bisa membaca bahwa tim buser dan Polda Sumut, lemah," ujar Adrianus Meliala kepada JPNN, Kamis (26/8). Dia dimintai tanggapan atas terjadinya lagi perampokan dengan korban toke getah bernama Mulia Rambe (48) di Desa Hapesong, Bilah Barat, Labuhanbatu, Sumatera Utara, sekitar pukul 12.30 WIB, Rabu (25/8).

Dikatakan Adrianus, berdasar data 2008-2010 dan pengungkapan perampokan Bank CIMB Medan itu, para pelaku perampokan semakin berani beraksi. "Mereka tak ragu-ragu, karena berdasarkan data, peluang tertangkap kecil," imbuhnya.

Adrianus mengatakan, kegagalan jajaran Poldasu dalam mengungkap serangkaian perampokan, kemungkinan besar lantaran mereka bekerja tanda berpijak pada data kasus-kasus perampokan yang sudah terjadi. Padahal, untuk kasus terorisme, polisi bergerak berdasarkan data yang bagus. Mestinya, lanjut Adrianus, pengungkapan kasus perampokan lebih gampang dibanding kasus terorisme. "Karena pemain rampok itu tidak banyak," ujar Adri, panggilan akrabnya.

Lebih lanjut dia menganalisis, faktor lain adalah lemahnya intelijen kepolisian. Dengan jumlah pemain perampokan yang cuman sedikit, lanjutnya, mestinya lebih gampang untuk dikuntiti. "Sehingga begitu perampok beraksi, maka gampang menangkapnya karena data pemainnya sudah ada," lanjut pria yang kerap dimintai pendapat oleh pemerintah terkait penyusunan regulasi penataan kepolisian itu.

Memang, lanjut Adri, sulitnya penangkapan bisa saja karena para perampok itu kuat dan profesional. Namun, katanya, berdasarkan data yang ada, jelas menunjukkan bahwa penyebabnya karena kelemahan polisi sendiri. "Polda Sumut bermasalah," tegasnya.

Mengenai maraknya perampokan sendiri, Adri yakin bahwa penyebabnya lebih karena motif ekonomi. "Saya tak punya keyakinan lain. Ini motifnya hanya butuh uang sehingga pada hari-hari inilah mereka beraksi," ujarnya. (sam/jpnn)



Share

Berita Lainnya

Template ByJasa BLOG
Source News kaskus.us kompas.com detik.com vivanews.com antaranews.com tempointeraktif.com ketik.us inilah.com beritajatim.com suryaonline.co.id google.co.id id.yahoo.com powered by BLOGGER