BERITA TERBARU

Mengingatkan Imam Yang Salah

Posted by lihatberita | Pada : 1:45 PM

Rupanya sang imam masih juga "keras kepala''. Keempat kali masih juga sang Imam mencoba meneruskan, salah lagi. Padahal kalau sampai tiga kali masih salah (setahu saya), Imam harusnya membaca ayat yang lain.

PADA suatu Jumat, ada kejadian yang saya kira juga pernah terjadi di tempat tempat lain yaitu seorang Imam shalat lupa bacaan ayatnya.

Saya sendiri juga tidak tahu ayat apa yang dibaca oleh sang imam karena memang saya tidak hafal, karena yang dibaca sangat panjang. Saking panjangnya, ada kakek-kakek yang kebetulan menjadi makmum (jamaah) berdiri di samping saya seperti limbung kelamaan berdiri.

Kemudian pada rekaat kedua, entah ayat apa yang dibaca oleh sang Imam tetapi lupa lagi sambungan ayatnya. Sekali imam mencoba, masih salah, makmum yang dibelakangnya pun (kebetulan bukan saya) mengingatkannya.

Dua kali sang Imam mencoba masih salah lagi, makmum pun masih mengingatkan dengan membaca ayat yang benar. Ketigai kali sang Imam masih juga salah melanjutkan bacaan ayat tersebut, makmum dengan suara sedikit keras membacakan ayat yang benar.

Rupanya sang imam masih juga "keras kepala''. Keempat kali masih juga sang Imam mencoba meneruskan, salah lagi. Padahal kalau sampai tiga kali masih salah (setahu saya), Imam harusnya membaca ayat yang lain.

Baru yang kelima, dengan terbata-bata seperti mengeja, sang Imam akhirnya berhasil menuntaskan ayat yang tersisa.

Usai shalat, saya berfikir alangkah ngotot dan memaksakan diri sang Imam sampai lima kali mencoba. Dan untungnya masih ada makmum yang hafal dan tahu ayat tersebut sehingga bisa mengingatkan sang Imam.

Saya tidak dapat membayangkan kalau saja makmum-makmum yang ada, yang tahu dan hafal ayat itu bersikap "cuek" dengan "kelupaan" sang Imam, mungkin saja shalat Jumat hari itu nggak akan kelar.

Demikian juga dengan rakyat. Kalau rakyat yang tahu dan mengerti hanya "diam" melihat kesalahan dan kealpaan pemimpin di negara ini, maka negara akan hancur.
Jadi saya sangat berterimakasih kepada sahabat, para ahli di bidangnya, yang mengerti tentang permasalahan, yang "berteriak" mengingatkan pemimpin yang salah tindakan, salah ucap atau salah langkah.

Mereka bukan tidak senang dengan pemimpin itu melainkan mereka peduli dengan pemimpinnya. Walaupun bisa jadi pemimpin itu bukan pilihannya.

"Justru pemimpin lah yang harus bangga dan terimakasih telah diingatkan, bukannya malah mencela apalagi menganggap mereka barisan sakit hati (*)"

lihatberita.com


Share

Berita Lainnya ,

Template ByJasa BLOG
Source News kaskus.us kompas.com detik.com vivanews.com antaranews.com tempointeraktif.com ketik.us inilah.com beritajatim.com suryaonline.co.id google.co.id id.yahoo.com powered by BLOGGER