Suasana SMA Handayani Pekanbaru, Rabu (9/6/2010) mendadak heboh. Siswa yang tengah belajar dikejutkan suara teriakan salah seorang siswanya Ternyata teriakan itu dari seorang siswa perempuan yang sedang dibopong oleh teman-teman. Siswi itu tampak meronta-ronta dan mengucapkan kata-kata yang tidak karuan.
Belum habis teriakan satu siswa, muncul lagi teriakan siswa lainnya. Teriakan ini makin menjadi-jadi. Kali ini tak hanya dari siswi yang tadi dibopong, melainkan teriakan juga muncul dari berbagai kelas-kelas lain. “Teriakan kebanyakan seperti suara perempuan,” ujar Riski seorang siswa.
Tak hanya Riski yang kaget setengah mati, melainkan ratusan siswa di SMA Handayani yang terletak di Jalan Kapten Fadilah, Kecamatan Sail itu juga ikut terperanjat.
“Mendadak suasana di seluruh lingkungan sekolah menjadi panik. Siswa berlarian ingin menyaksikan apa yang terjadi. Guru-guru tampak sudah sibuk menolong siswi yang histeris dan meronta-ronta, ” ujarnya.
Belum bisa dipastikan apa yang menimpa siswa dan siswi di SMA Handayani itu. Menurut Kepala SMA Handayani Dasri SPd, ia tak paham apa yang disebut dengan kesurupan.
“Keadaan ini menurut saya karena anak berada dalam kondisi pikiran yang kosong. Sehingga ia bisa bertindak sesuai alam bawah sadarnya. Apakah ini yang dikatakan kesurupan, saya tidak tahu,” kata Dasri.
Namun banyak pihak, terutama dari kalangan guru dan siswa meyakini apa yang menimpa siswi tersebut adalah lantaran ada roh halus yang merasuki siswa-siswa itu.
Menurut keterangan Dasri, ada 12 siswa dan siswi SMA Handayani yang meronta dan berteriak histeris tidak karuan pagi itu. Pihak sekolah mencoba menolong para siswa dengan membaca ayat-ayat Al Quran. Selain itu, ustad juga didatangkan ke sekolah itu.
“Sejak tahun 80-an saya di sini, ini adalah kali kedua ada kejadian seperti ini. Sebelumnya pada tahun 2004 juga pernah ada kejadian seperti ini. Malah saat itu berlangsung selama tiga bulan,” ujar Dasri.
Penasehat Yayasan Handayani yang menaungi SMA Handayani, Prof DR Irwan Effendi, ditemui di lokasi sekolah, Rabu (9/6/2010) mengatakan, kejadian itu disebabkan siswa dalam kondisi yang lemah. Sehingga anak menjadi tidak sadar dan mengalami halusinasi.
“Saya tetap melihat ini dari sisi logika dan berdasarkan ilmu pengetahuan. Menurut saya ini murni lantaran kondisi yang lemah sehingga mengakibatkan anak mengalami halusinasi,” ujar Irwan.
lihatberita.com
