Sebanyak 300 orang yang tergabung dalam organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sulawesi Selatan menggelar aksi di flyover, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa, 1 Juni 2010.
Aksi itu mengutuk penyerangan tentara Israel terhadap kapal Mavi Marmara, yang mengangkut relawan kemanusiaan untuk Palestina, dua hari lalu.
"Relawan tersebut untuk tujuan kemanusiaan, bukan untuk perang. Tapi dengan membabi buta, Zionis Israel telah menyerang mereka," kata Syahrir Nuhun, salah seorang orator dari HTI Sulsel, sore.
Mereka menyayangkan negara-negara barat dan PBB yang tidak bisa berbuat nyata atas sikap Israel. Padahal, tindakan Israel adalah tindakan yang notabene melanggar HAM.
"Negara Eropa dan PBB hanya bisa menggaungkan kata HAM ketika mereka menjadi korban, tapi jika negara Islam yang menjadi korban, mereka hanya mengecam tapi tidak ada tindakan nyata dari mereka. Ini sungguh tidak adil," tegas Syahrir lagi.
HTI Sulsel juga menyerukan kepada penguasa Negara-negara Islam untuk bersatu mengerahkan pasukan dan persenjataannya ke Palestina guna menghentikan kebiadaban Israel, serta melindungi semua misi pertolongan kemanusiaan untuk Palestina.
"Meski bukan Negara Islam, tapi Indonesia Negara yang paling terdepan yang harus mengirimkan militer ke Palestina, sebab penduduknya mayoritas Islam," kata Mustari Ago, salah seorang aktifis HTI Sulsel lainnya.
Aksi yang dilakukan dibawah flyover tersebut berlangsung damai. Peserta aksi hanya berdiri dipinggir jalan dan membawa bendera kebesaran HTI. Mereka juga membawa panplet yang memuat tulisan mengecam Israel dan Amerika Serikat.
lihatberita.com