BERITA TERBARU

19 Orang Dikabarkan Tewas, Kapal WNI tembak i Israel

Posted by lihatberita | Pada : 11:52 AM

Rombongan kapal pengangkut bantuan kemanusiaan pro-Palestina yang juga diikuti 12 WNI , diserang tentara Israel, Senin (31/5) dini hari waktu setempat.

Rombongan yang tengah berlayar menuju perairan Gaza diserang di perairan internasional, sekitar 65 km dari lepas pantai Gaza. Laporan terakhir menyebutkan sebanyak 19 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Pasukan Israel menyerang kapal Mavi Marmara, satu dari sembilan rombongan kapal misi kemanusiaan tersebut. Mereka yang tergabung dalam misi Freedom Flotilla (Armada Pembebasan), mencoba menembus blokade tentara Israel. Selain mengangkut 369 sukarelawan, kapal-kapal tersebut mengangkut 10.000 ton bantuan kemanusiaan.

Di antara sukarelawan tersebut, terdapat 12 Warga Negara Indonesia (WNI). Hingga saat ini nasib mereka masih belum diketahui karena komunikasi terputus pascaserangan Israel.

Sebuah laporan menyebut satu WNI meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka. “Satu WNI meninggal dan 3 luka-luka,” kata relawan dari MER-C Jose Rizal Jurnalis saat dihubungi detikcom, Senin (31/5) pukul 21.46 WIB malam.

Jose mengatakan, informasi tersebut dia peroleh dari media Al Alam, Iran. Jose belum bisa memastikan identitas korban meninggal dan luka-luka tersebut.

Ke-12 WNI yang ikut kapal terdiri dari anggota tiga lembaga kemasyarakatan dan jurnalis. Lembaga tersebut di antaranya KISPA, MER-C (Medical Emergency Rescue Committee/Komite Medis Untuk Penyelamatan Darurat), dan Sahabat Al-Aqsha. Sedangkan lima jurnalis berasal dari Al-Jazeera Indonesia, TV One, Hidayatullah.com, majalah Alia, dan Sahabat Al-Aqsha.

Berikut nama-nama ke-12 WNI tersebut. Dari MER-C ada Nur Fitri Moeslim Taher (Ketua Tim), dr Arief Rachman, Abdillah Onim, Nur Ikhwan Abadi, dan Muhammad Yasin (Jurnalis TV One). Dari Kispa di antaranya H Ferry Nur (Ketua Kispa), Muhendri Muchtar (Wakil Ketua Kispa), Okvianto Baharudin, dan Hardjito Warno. Sedangkan dari Sahabat Al Aqsha dan Alia ada Dzikrullah Ramudya, Surya Fahrizal, dan Santi Soekanto.

Menurut Amirrul Iman, Direktur Operasional Sahabat Al-Aqsha, hingga saat ini komunikasi di antara mereka terputus dan nasib ke-12 WNI itu masih belum diketahui.

“Kami tidak bisa lagi berkomunikasi. Saluran telepon satelit terputus,” kata Amirrul.

Satu-satunya sumber informasi adalah live streaming dari IHH (Insani Yardim Fakvi), organisasi kemanusiaan Turki yang menggagas bantuan kemanusiaan itu.

Sementara itu, pihak Departemen Luar Negeri Republik Indonesia belum dapat memastikan berapa jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di atas kapal Mavi Marmara.

Menurut Teuku Faizasyah, Juru Bicara Deplu, jumlah WNI yang tercatat di KBRI Ankara ada lima orang, terdiri atas empat pekerja kemanusiaan Mercy dan seorang jurnalis.

Faizasyah juga menerima kabar dari Komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina, bahwa jumlah WNI di atas kapal ada tujuh orang.

“Kami belum bisa mengonfirmasikannya. Kami masih terus berkoordinasi dengan KBRI di Turki dan Amman,” ujar Faizasyah.

Secara terpisah, Julian Aldrin Pasha, Juru Bicara Kepresidenan, mengungkapkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih menunggu laporan terkini mengenai kondisi WNI di kapal Mavi Marmara.

Diminta Menjauh

Rombongan kapal kemanusiaan ini berangkat menuju Gaza dari perairan internasional Cyprus pukul 15.00, Minggu (30/5) waktu setempat. Rombongan yang dipimpin kapal asal Turki ini berharap bisa memasuki perairan Gaza sebelum matahari terbit.

Enam jam setelah keberangkatan mereka, tiga kapal Angkatan Laut Israel meninggalkan pangkalannya di sebelah utara Kota Haifa di Israel. Mereka mencoba menghalangi rombongan kapal masuk ke perairan Gaza dan hanya mengawal dari jauh. Rombongan kemudian mengalihkan rute mereka dan memperlambat laju kapalnya untuk menghindari konfrontasi di malam hari. Seluruh penumpang diminta mengenakan jaket pelampung dan tetap berada di bawah dek kapal.

Kapal perang Israel menghubungi kapten kapal Mavi Marmara, memintanya untuk memberikan identitas dan memberitahu bahwa kapal mereka terlalu dekat. Seorang pejabat Israel, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan, pejabat di kapal AL Israel telah meminta aktivis melalui radio, bahwa pilihan satu-satunya bagi mereka adalah menuju Pelabuhan Ashdod di Israel. Di Ashdod mereka bisa membongkar bantuan itu, yang oleh Israel akan dikirim ke Gaza.

“Kami telah berkomunikasi dengan mereka dengan menggunakan radio, menjelaskan bahwa mereka telah menuju ke arah tempat yang tertutup bagi lalu lintas maritim,” kata pejabat itu.

Gambar video langsung dari salah satu kapal menunjukkan para aktivis mengenakan rompi. Seorang aktivis mengatakan, ia dapat melihat kapal angkatan laut Israel di sekitarnya. Ia menjelaskan bahwa angkatan laut Israel telah menghubungi kapten kapal dan memerintahkannya untuk memutar haluan.

Reporter Al Jazeera, Jamal Elshayyal, yang berada di Mavi Marmara, mengungkapkan, tiba-tiba tentara Israel turun dari beberapa helikopter dan masuk ke dalam kapal. Di dalam kapal mereka terlibat bentrok dengan sukarelawan. Pasukan Israel menggunakan peluru tajam dalam operasinya tersebut. Radio Angkatan Bersenjata Israel menyebutkan, pasukan Israel melepaskan tembakan setelah sempat berkonfrontasi dengan sejumlah orang di atas kapal yang membawa benda tajam.

Kelompok penggagas misi kemanusiaan ini Gerakan Pembebasan Gaza (FGM) menuturkan, tentara Israel langsung menembak membabi buta di atas kapal.

“Dari rekaman gambar yang diperlihatkan, sangat jelas jika aktivis tersebut hanyalah warga sipil dan datang dengan damai. Mereka hanya membawa keperluan medis di dalam kapal. Sehingga sangat mengejutkan dunia internasional karena Israel memicu konfrontasi tersebut,” ulas Ayman Mohyeldin, reporter Al Jazeera dari Jerusalem.

Video tayangan dari televisi Turki memperlihatkan tentara Israel menguasai para penumpang. Beberapa orang yang terluka, tergeletak di atas dek kapal. Seorang perempuan terlihat membawa tandu yang telah terpapar darah.

Selain menembak ke arah kapal, tentara Israel juga melukai kapten. Tayangan televisi Al Jazeera terputus ketika seseorang berteriak dalam bahasa Ibrani “Semuanya diam!”.

Insiden ini jelas menimbulkan reaksi keras pada dunia internasional. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut Israel melakukan pembantaian besar-besaran.

Sebagian besar sukarelawan yang ada di kapal merupakan warga Turki. Pemerintah Turki dengan tegas mengutuk perbuatan biadab Israel.

Ribuan demonstran di Turki langsung menyerbu konsulat Israel di Istanbul, setelah berita tentang penyerangan tersebut ditayangkan di media. Demonstran berteriak marah sementara polisi memblokade mereka. Pemerintah Turki juga telah menegur duta besar Israel sebagai bagian dari protes mereka.

“Serangan terhadap rombongan kapal ini tidak bisa diterima. Israel harus bertanggung jawab atas tindakan mereka,” ujar Menteri Luar Negeri Turki dalam pernyataannya.

Ismail Hanita, pemimpin Hamas di Gaza, juga menyebut tindakan Israel sebagai barbar.

Terkait serangan tersebut, Daniel Ayalon, Wakil Menteri Luar Negeri Israel berkelit bahwa aktivis pro-Palestina dalam kapal itu memiliki senjata. Dalam pernyataan resminya, Ayalon menuduh pihak penyelenggara misi ini memiliki hubungan dengan Hamas dan Al Qaeda.

“Misi ini sebuah provokasi. Kami menemukan senjata yang digunakan untuk menyerang tentara Israel. Penyelenggara acara ini memiliki intensi kekerasan dan mereka tidak beruntung,” ujar Ayalon.

Menurut Ayalon, Israel menyesalkan jatuhnya korban jiwa. Dan ia meminta kepada penyelenggara untuk menghentikan provokasi ini.

“Kami meminta agar bantuan kemanusiaan dibawa ke tempat yang legal. Kami berjanji akan menyerahkan bantuan tersebut melalui palang merah dan orang-orang kami.” imbuhnya.

Ia juga menegaskan, penyergapan kapal dilakukan setelah peringatan yang diberikan pasukan Israel diabaikan.

“Kami menyerukan berulang kali bahwa mereka tidak bisa memasuki wilayah yang diblokade. Mereka tidak menjawab dan mengabaikan peringatan yang kami serukan tanpa kekerasan,” katanya.ncnn/kcm/ant/tis

lihatberita.com




Share

Berita Lainnya ,

Template ByJasa BLOG
Source News kaskus.us kompas.com detik.com vivanews.com antaranews.com tempointeraktif.com ketik.us inilah.com beritajatim.com suryaonline.co.id google.co.id id.yahoo.com powered by BLOGGER