Tokoh Cinderella diceritakan sebagai sosok putri cantik nan jelita, yang harus menjadi bulan-bulanan ibu dan kedua saudara tirinya. Ia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, menyapu, mengepel, memasak, dan semua kegiatan seorang pelayan lainnya. Namun karena kebaikan hatinya, seorang peri merasa iba dan membantunya untuk ikut serta dalam sebuah pesta kerajaan, di mana ia bertemu dengan seorang pangeran tampan di sana. Nasibnya kemudian berubah, dari seorang pelayan menjadi seorang putri.
Yah, dongeng tersebut memang selalu menjadi impian kebanyakan wanita. Dari kehidupan yang terpuruk, kemudian menjadi putri di istana. Siapa sih yang tak ingin?
Namun tentunya tak serta merta hal itu bisa dengan mudah diwujudkan lho. Banyak pula yang akhirnya kecewa dan hanya memimpikan hal itu saja. Adalah Madonna Louse Ciccone, seorang gadis kelahiran Bay City, Michigan yang berhasil menjadi mewujudkan impian Cinderellanya. Gadis yang dibesarkan oleh ibu tiri, karena ibu kandungnya meninggal akibat terkena kanker payudara ini perlahan bangkit dari keterpurukannya. Memang tak seperti di dalam dongeng Cinderella, disiksa oleh ibu dan saudara tirinya, namun Madonna mengakui bahwa ia tak pernah cocok dengan ibu tiri, yang dulu adalah seorang pelayan keluarga. Madonna bukanlah sosok gadis remaja yang diam dan penurut. Sejak kecil ia selalu menunjukkan keinginan dan semangatnya. Ia tak terlalu suka pada aturan, namun ia juga bukan seorang pemberontak yang asal. Ia punya impian!
Sejak kecil, Madonna suka menari. Ia sempat membujuk ayahnya untuk ikut kelas balet. Dengan dorongan dari gurunya, ia berhasil memperoleh beasiswa tari di University of Michigan. Dalam soal menari memang ia adalah sosok yang disiplin, mungkin ini juga yang membuatnya terlihat tetap bugar walau usianya sudah tak muda lagi. Ia juga termasuk seorang penyanyi handal, yang tetap dapat menjaga kualitas suara walaupun ia sedang dalam tarian aktif dengan aneka gerakan rumit.
Mengawali karir sebagai penari bukanlah hal mudah. Hidup mandiri lepas dari ayah dan ibu tirinya, Madonna menjadi seorang pramusaji Dunkin Donut's sambil terus menari di kesempatan lain. Merasa cukup dengan uang yang ada di genggaman, ia nekat pindah ke New York, kota yang dirasa akan mewujudkan impiannya menjadi sosok penari terkenal. Ia pun nekat berangkat dengan membawa US$ 35 di sakunya. Dan inilah hal pertama yang diakui paling nekat dan berani yang pernah ia lakukan. Madonna melanjutkan tariannya di sebuah diskotik dan berpindah-pindah dari club ke club, sampai ia bertemu banyak artis yang mengangkat namanya perlahan ke tangga yang lebih tinggi. Tercatat Patrick Hernandez,Dan Gilroy, Stephen Bray yang sempat berduet dengannya.
Pada 1982, ia merilis single Everybody, single tersebut mencetak hit dan menjadi sangat populer di lantai dansa. Dan akhirnya setahun kemudian sebuah album berjudul MADONNA dilansir. Atas kerja keras dan usahanya, Madonna menduduki peringkat 8 Bilboard 200. Perlahan prestasinya pun kian menonjol dan menanjak naik. Ia sangat peduli dan menjaga setiap penampilannya, terutama soal kostum. Artis Madonna memang memiliki kekhasan dan perhatian khusus pada fashion. Gaya fish net stocking, kalung salin, rambut pirang dan celana capri menjadi tren yang booming dan identik dengan dirinya.
Album Madonna berikut yang berjudul LIKE A VIRGIN, membawanya ke pentas panggung internasional. Di sanalah, ia bertemu seorang pangeran, Sean Penn, artis senior yang kemudian menikahi Madonna pada ulang tahun ke 27-nya. Agak berbeda dengan cerita Cinderella yang happily ever after, pernikahannya dengan Sean Penn tak berjalan harmonis. Madonna begitu terobsesi dengan kemajuan karirnya, merekapun akhirnya resmi bercerai pada Januari, 1989.
Setelah pernikahannya berakhir, Madonna memang sangat fokus pada kariernya. Tak hanya aktif dalam dunia tarik suara. Ia juga sempat mencicipi dunia akting, dan luwes memerankan peran yang ditawarkan, dari peran pendamping hingga pemeran utama wanita. Lepas dari Sean Penn pun, ia sempat berpindah-pindah hati dan menjalin kisah kasih dengan sejumlah tokoh terkenal, di antaranya Andy Byrd, Carlos Leon, pemain basket Dennis Rodman, John Enos dan akhirnya menikah dengan Guy Ritchie. Apakah Guy adalah pria terakhir untuknya? ternyata sang pangeran juga tak bertahan lama dengannya. Sempat memiliki anak, Guy memutuskan bercerai dengan Madonna, dan beginilah sang Cinderella sendirian lagi.
Madonna mungkin adalah sosok Cinderella yang jauh lebih tegar daripada tokoh aslinya. Sebagai sosok wanita, ia tak terpuruk dan lantas cengeng hanya karena menjadi single mom. Ia tetap berpegang teguh pada cita-cita pertamanya. Dan sampai saat ini pun, Madonna masih terus eksis menelurkan lagu-lagu dan album hit. Inilah kisah Cinderella dari Bay City, Michigan, successly ever after!
Jadi, para single mom, jangan menyerah jika memang hidup terasa semakin berat dengan seorang putri yang ada di samping Anda. Bahkan Madonna masih mengadopsi anak lagi lho saat ditinggal pasangannya. Ia tak takut menjalani hidupnya sendirian. Ia adalah wanita tegar, yang tak akan membiarkan pria yang mengecewakannya menghancurkan seluruh hidupnya. Jika Anda tak menikahi pangeran seperti Cinderella, Anda masih bisa kok mewujudkan happily ever after versi Anda. (wo/bee)