Keterangan diperoleh “PRLM”, Minggu (25/4), ambruknya sebuah ruang kelas di sekolah dasar tersebut diduga karena usia bangunannya sudah sangat tua, ditandai dengan lapuknya sejumlah material bangunan. Karena sudah tua, ketika hujan deras mengguyur wilayah Ciamis khususnya Kec.Pamarican sepanjang Rabu dan Kamis (21,22/4), satu ruangan kelas akhirnya ambruk, Jumat malam (23/4).
Menurut Suprianto (36), penjaga SDN 2 Kertahayu, ambruknya SDN tersebut sebenarnya sudah diperkirakan sebelumnya, karena bangunannya sudah tua dan lapuk. "Ruang SD yang ambruk tersebut memang sudah sangat tua dan lapuk. Kondisinya semakin parah setelah terjadi gempa yang berpusat di Tasikmalaya, September 2009 lalu,” katanya.
Ia menjelaskan, ruang SDN 2 Kertahayu tersebut ambruk sekira pukul 21.00 setelah turun hujan lebat. Sekira pukul 21.00, kata dia, terdengar bunyi gemuruh cukup keras dan mengagetkan. Seketika dia yang tinggal tidak jauh dari sekolah mengecek ke sekeliling. Ternyatanya, ruang kelas tersebut ambruk nyaris rata dengan tanah.
“Saya kira hal itu wajar terjadi, karena bangunan sekolah ini sudah lebih dari 30 tahun tidak tersentu perbaikan. Padahal pihak sekolah sudah melayangkan permohonan renovasi ke Dinas Pendidikan Ciamis,” tuturnya.(A-112/kur)***
