Organisasi masyarakat, Front Pembela Islam (FPI), ikut mempertahankan Makam Mbah Priok yang akan dibongkar Satpol PP. Anggota FPI yang berpakaian serba putih akan menjaga makam yang dianggap situs sejarah Tanjung Priok tersebut.
Awit Mashuri, Anggota FPI yang sedang di TKP, menolak rencana penggusuran tersebut. Alasannya, keberadaan tanah tersebut resmi dimiliki ahli waris Mbah Priok. ''Kami umat Islam menolak penggusuran makam ini,'' katanya dengan nada tinggi yang langsung disambut teriakan, Allahu Akbar sebanyaka tiga kali, di pintu gerbang menuju Makam Mbah Priok, Jakarta, Rabu (14/4).
Mashuri menegaskan, pihaknya dan semua penjaga di makam tersebut, sudah bertekad mempertahankan, walaupun nyawa taruhannya. ''Harga mati bagi kami, kalau makam dibongkar,'' tandasnya.
Menurutnya, kalau memang tanah tersebut mengandung sengketa, mestinya diserahkan ke pengadilan. Saat ini, lanjutnya, memang sudah di pengadilan. Tapi pengadilan belum memberikan keputusan. ''Permasahan belum selesai, kita sedang menunggu keputusan pengadilan,'' kecamnya.
Karenanya, dia berharap agar PT Pelindo, perusahaan yang dianggap memiliki tanah tersebut, berani menjamin kalau makam tersebut tidak akan digusur. ''Pihak Pelindo wajib dan secepatnya menjamin kalau makam ini tidak dirusak dan minta pemerintah jangan sampai kurang ajar,'' desaknya.