ACEH - Gempa kembali mengguncang Aceh dan sebagian Sumatera Utara, Rabu (7/4) pagi tadi pukul 05.15. Meski berkekuatan besar yakni 7,2 skala richter (SR), namun hingga pukul 11.00, belum ada laporan korban jiwa, hanya sejumlah orang luka-luka. ”Belum ada korban jiwa, cuma korban luka ringan, laporan dari Departemen Kesehatan,” kata Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Kardono, Rabu (7/4). Priyadi menambahkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, tidak ada kerusakan yang cukup parah. ”Kerusakan cuma ada rumah retak-retak. Itu juga tidak banyak, hanya beberapa saja. Karena dampak gempa tidak terlalu parah, BNPB tidak mengirim tim lengkap,” kata Priyadi.
Data Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, titik pusat gempa berada di 2.33 LU - 97.02 BT atau 75 km tenggara Sinabang, Aceh. Gempa terjadi di kedalaman 34 km dan berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Sempat terjadi gempa susulan sebanyak tiga kali dengan kekuatan lebih rendah yaitu sekitar 5,1 SR. Namun kemudian BMKG telah mencabut peringatan tsunami.
DirawatData yang dikumpulkan sebanyak 8 orang dirawat di RSUD Simeulue, Aceh, akibat gempa tersebut. Selain itu sejumlah bangunan mengalami kerusakan kecil.
”Tiang listrik ada yang roboh, kabel-kabel listrik banyak yang putus,” ujar warga Sinabang, Simeulue Erwin Edyansyah.
Menurut Erwin, akibat robohnya tiang listrik bahkan menyebabkan seorang anak harus dirawat di UGD RSUD Simuelue. Sejumlah gedung juga mengalami kerusakan. "Gedung kantor banyak yang mengalami kerusakan ringan," jelas Erwin.
Warga Banda Aceh, sempat panik dengan gempa tersebut. Mereka yang bertempat tinggal dekat pantai, langsung mengamankan diri ke daerah yang tinggi. Namun pukul 07.20 WIB warga beraktivitas.
Warga kembali tenang setelah Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Provinsi Aceh, mengumumkan pencabutan status potensi terjadinya tsunami oleh BMKG. Warga yang tadinya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi sudah mulai kembali ke rumahnya. ant/dtc/yan
